Implementasi Penagihan Piutang Pasien Rs Dr. Keriadi Berdasarkan PMK Nomor 240/PMK.06/2016 dan SE Nomor 1/KN./2020 oleh KPKNL Semarang

INDRASARI, FANIA CAHYA (2022) Implementasi Penagihan Piutang Pasien Rs Dr. Keriadi Berdasarkan PMK Nomor 240/PMK.06/2016 dan SE Nomor 1/KN./2020 oleh KPKNL Semarang. KTTA thesis, Politeknik Keuangan Negara STAN.

	Text (Cover) 01. Cover_Fania Cahya Indrasari_4302190050.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (208kB)
	Text (Abstrak) 02. Abstrak_Fania Cahya Indrasari_4302190050.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (10kB)
	Text (Daftar Isi) 03. Daftar Isi_Fania Cahya Indrasari_4302190050.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (507kB)
	Text (BAB I) 05. Bab I_Fania Cahya Indrasari_4302190050.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (310kB)
	Text (BAB II) 06. Bab II_Fania Cahya Indrasari_4302190050.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (448kB)
	Text (BAB III) 07. Bab III_Fania Cahya Indrasari_4302190050.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (551kB)
	Text (BAB IV) 08. Bab IV_Fania Cahya Indrasari_4302190050.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (192kB)
	Text (Daftar Pustaka) 09. Daftar Pustaka_Fania Cahya Indrasari_4302190050.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (391kB)

Abstract

Piutang Negara merupakan hak dan kewajiban yang wajib dibayarkan kepada Pemerintah Pusat/Daerah yang dapat dinilai dengan uang dan/atau barang. Piutang Negara termasuk dalam Kekayaan Negara. Piutang memiliki beberapa jenis, salah satunya adalah piutang pada pasien rumah sakit. Piutang pasien rumah sakit tentunya perlu dilakukan penagihan sebagaimana mestinya, mengacu pada PMK Nomor 240/PMK.06/2016 mengenai pengurusan Piutang Negara diselaraskan dengan SE Nomor 1/KN./2020 tentang percepatan pengurusan Piutang Negara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi yang terjadi atas penagihan piutang pasien rumah sakit yang dilakukan oleh KPKNL Semarang, khususnya pada piutang pasien Rumah Sakit Dr. Kariadi. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis interaktif. Hasil dari penelitian ini adalah penagihan yang dilakukan KPKNL Semarang kepada debitor dilakukan sebagaimana mestinya dimana secara teknis sesuai dengan pedoman yang berlaku dan penagihan piutang sendiri dilakukan terhadap debitor yang memiliki besaran piutang lebih dari atau sama dengan Rp8.000.000.000 (delapan juta rupiah). Lebih lanjut, terdapat ketimpangan antara grafik piutang dengan status PSBDT dengan SPPNL. PSBDT lebih mendominasi pada BKPN yang terdaftar dibandingkan angka pelunasan piutang yang terjadi. Dalam penagihannya mengalami beberapa kendala baik dari internal Tim Juru Sita maupun debitor. Terdapat solusi yang diberikan untuk mengatasi kendala penagihan yang terjadi, salah satunya dengan adanya mekanisme Crash Program. Hal ini dapat dijadikan sebagai acuan di masa depan untuk meningkatkan penyelesaian pengurusan Piutang Negara atas pelunasan piutang./ State Receivables are rights and obligations that must be paid to the Central/Regional Government that can be assessed with money and/or goods. State Receivables are included in the State Treasury. Receivables have several types, one of which is receivables in hospital patients. Receivables of hospital patients certainly need to be collected as appropriate, referring to PMK Number 240/PMK.06/2016 concerning the management of State Receivables in line with SE Number 1/KN./2020 concerning the acceleration of state receivables management. This study aims to analyze the implementation that occurs in the collection of hospital patient receivables carried out by KPKNL Semarang, especially on the receivables of dr. Kariadi Hospital patients. The analysis method used is an interactive analysis method. The result of this study is that the collection carried out by KPKNL Semarang to debtors is carried out as appropriate where technically in accordance with applicable guidelines and the collection of receivables itself is carried out against debtors who have a receivable amount of more than or equal to Rp8,000,000,000 (eight million rupiah). Furthermore, there is an inequality between the receivables chart and the status of PSBDT and SPPNL. PSBDT dominates the registered BKPN compared to the number of receivables repayment that occurs. In its collection, it experienced several obstacles both from the internal Bailiff Team and debtors. There are solutions provided to overcome billing problems that occur, one of which is the Crash Program mechanism. This can be used as a reference in the future to increase the settlement of state receivables management for repayment of receivables.

Actions (login required)

View Item