Analisis SWOT Terhadap Implementasi Program Pengungkapan Sukarela (PPS)

Trisanti, Theresia (2023) Analisis SWOT Terhadap Implementasi Program Pengungkapan Sukarela (PPS). KTTA thesis, Politeknik Keuangan Negara STAN.

	Text (Cover) 01. Cover_Theresia Trisanti_3032210007.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (28kB)
	Text (Abstrak) 02. Abstrak_Theresia Trisanti_3032210007.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (8kB)
	Text (Daftar Isi) 03. Daftar Isi_Theresia Trisanti_3032210007.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (347kB)
	Text (Bab I) BAB I_Theresia Trisanti_3032210007.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (141kB)
	Text (Bab II) BAB II_Theresia Trisanti_3032210007.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (220kB)
	Text (Bab III) BAB III_Theresia Trisanti_3032210007.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)
	Text (Bab IV) BAB IV_Theresia Trisanti_3032210007.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (12kB)

Abstract

Program Pengungkapan Sukarela (PPS) merupakan program yang diperkenalkan pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Tujuan utama program ini sejalan dengan tujuan UU HPP, dengan berfokus pada pengoptimalan penerimaan negara, perluasan basis pajak, dan peningkatan kepatuhan sukarela Wajib Pajak. PPS sendiri telah dilaksanakan pada 1 Januari 2022 sampai dengan 30 Juni 2022, dengan realisasi PPh final sebesar Rp61,01 triliun. Akan tetapi, PPS dipandang sebagian pihak sebagai pengulangan amnesti pajak yang dikhawatirkan justru menimbulkan dampak yang kontradiktif dengan tujuan utamanya. Selain itu, PPS tidak memiliki target kuantitatif sehingga evaluasi kebijakan tidak dapat dilakukan hanya dengan melihat realisasi PPh finalnya. Penelitian ini akan mengevaluasi kebijakan menggunakan metode analisis SWOT dan pengolahan data melalui pendekatan analisis konten. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kualitatif dikombinasikan dengan kajian literatur. Dari analisis tersebut diperoleh hasil bahwa PPS membawa pengaruh positif setidaknya selama program tersebut berlangsung, namun diperlukan kebijakan lanjutan yang lebih tegas terutama untuk para Wajib Pajak yang tidak mengikuti PPS. Program Pengungkapan Sukarela (PPS) is a program introduced by the government through Law Number 7 of 2021 concerning the Harmonization of Tax Regulations (UU HPP). The main objective of PPS is in line with the objectives of UU HPP, focusing on optimizing state revenue, expanding the tax base, and increasing voluntary compliance of Taxpayers. PPS was implemented from January 1, 2022, to June 30, 2022, with a realization of final income tax of 61,01 trillion rupiah. However, PPS is considered by some parties as a repetition of tax amnesty that is feared to have contradictory impacts to its main objectives. Furthermore, PPS does not have specific quantitative targets, making policy evaluation difficult by solely looking at the realization of final income tax. This study aims to evaluate the policy using the SWOT analysis method and data processing through a content analysis approach. Data collection is conducted using a qualitative method combined with literature review. The analysis reveals that PPS has a positive influence during its implementation, but further, more stringent policies are needed, especially for taxpayers who did not participate in the PPS program.

Actions (login required)

View Item